MODEL ASSEMEN MTQ CABANG TILAWATIL AL-QUR’AN
Oleh Bahrudin
1. URGENSI
Pengembanan model assemen (penilaian) MTQ berdasrakan teori pengkuran ampaknya perlu dilakukan, alasannya bahwa ada beberapa kelemahan yang terdapat pada model penilaian MTQ yang bias digunakan selama ini.
- PERTAMA : penilaian hanya dilakukan terhadap empat komonen, yaitu : tajid,fashokhah, suara dan lagu.
- KEDUA :pemberian bobot skor berbeda pada kempat komponen penlaian dalam MTQ tampaknya tidak berdasrakan pada tingkat kesuliatan komponen yang dinilai.
- KETIGA :pengukuran didunia pendidiakan relative tidak mengenal pengurangan skor. Karena pengukuran skor/nilai tergolong punishmen (hukuman).
- KEEMPAT :hakim penilai diambil dari kalangan yang memiliki kemampuan memadai dibidang tilawah. Padahal hakim penilai yang mampu menilai dari berbagai aspek bukan hanya dari segi suara.
- KELIMA :jika penilaian itu diulang pada waktu yang berbeda oleh rater dan dengan materi penilaian yang sama.
- KEENAM :rubric penilaian MTQ terlalu ringkas.
2. PENILAIAN DALAM MTQ CABANG TILAWATIL AL-QUR’AN
a) Tajwid
Dalam MTQ penilain terhadap komponen tajwid dilakukan tehadap 3 aspek, yaitu:
· Makhroji khuruf
· Shifat al huruf
· Ahkam wa al qashar
b) Fashokhah
Yang meliputi:
· Kemudahan pelafadzan
· Kejelasan makna (tidak ghorib)
· Ketepatan shorof
· Ketapatan nahwu
c) Suara
· Kejernihan suara/ kebeningan suara
· Kehalusan suara
· Kenyaringan
· Keutuhan nafsa
d) Lagu
Ada dua lagu yaitu lagu pokok dan lagu selingan
Lagu pokok ada delapan
· Bayati
· Shaba
· Hijazi
· Nahwad
· Sika
· Rasta ala nawa
· Jiharka
· Banjka
Sedangkan lagu selingan jumlahnya lenih banyak lagi diantarnya
· Syuru
· Ajami
· Mahur
· Bastanja
· Kart
· Kart-kart dll
0 komentar:
Posting Komentar
Boleh Menyebar Luaskan, Atau Mengcopy Paste Artikel Ini Jika Memang Bermanfaat. tampa Harus Menyertakan Link Aktif, SILAHKAN COPY PASTE , INDAHNYA BERBAGI ILMU.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.