STRATEGI PENINGKATAN MUTU SDM PENDIDIK MELALUI PERFORMANCE APPRASIAL

STRATEGI PENINGKATAN MUTU SDM PENDIDIK

MELALUI PERFORMANCE APPRASIAL

Oleh Umi Zulfa

A.     Urgensi Pelaksanaan Performance  Apprasial

               Lembaga pendidikan sayogyanya melaksanakan system penilaian kinerja (performance apprasial) pada SDM yang dimiliki, lebih penting lagi kepada tenaga pendidikannya, agar diketahui posisi kinerja pendidik apakah sudah sesuai standar kinerja yang diharapkan oleh lembaga atau tidak. Sekaligus institusi pendidikan perlu melakukan penilaian kerja SDM pendidik agar lembaga mampu meningkatakan kerja organisasinya melalui penilaian kinerja SDM (mangkunegara, 2009:10). Artinya dengan melakukan penilaian kinerja SDM, maka akan diperoleh manfaat yang banyak.

Hal ini sesuaia dengan pendapat Scduler and Youngblood (1996:232) yang menyatakan: “if the employe can perform as or more effectively in the future so that the emplovee, the organization, and society benefit”. Manfaat (benefit)  organisasi yang dimaksud adalah perbaikan atau peningkatan kinerja lembaga pendidikan. Agar manfaat bias diperoleh baik oleh individu SDM, lembaga maupun social, maka sayogyanya hasil pengukuran dan pengembangan kinerja SDM (utilization performance for development and evaluation).

               Berbagai penelitian menunjukan bahwa praktek performance appraisal yang efektif memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi, seperti penelitian yang dilakukan di beberapa pergururan tinggi (PT) swasta di Kenya oleh nyaoga, simeon dan mangutu terhadap PT-PT swasta di Kenya. Hasil penelitiana menunjukan bahwa keefektifan praktek performance appraisal terhadap SDM dosen memberian kontribusi positif bagi ketercapaian tujuan MSDM dan organisasi PT tersebut ( African Kournal of Business and manajement / AJBUMA).

               Sepenggalan realitas tersebut menunjukan bahwa persoalan kualitas pendidikan di Indonesia yang belum optimal (pendidikan dasar, menengah dan tinggi), sebenarnya bias dicarikan solusinya antara lain melalui praktek performance appraisal yang efektif.

B.  Mekansme Pelaksanaan Performance Apprasial pada Organisasi Pendidikan

               Praktek pengukuran dan penelitian kinerja (performance aprasial) SDM tidak hanya mnjadi milik perusahaan atau organisasi yang berorientasi pada profil semata. Institusi pendidikan sebagai organisasi yang menjual jas pendidikan juga sayogyanya mengunakan Performance Apprasial (PA) sebagai instrument untuk memenej kinerja SDM khususnya kinerja tenaga pendidikan. Tetapi yang perlu dicermati adalah tidak setiapa praktek PA bias memberikan konstribusipeningkatan dan pengembangan kinerja individu tenaga pendidik dan organisasi sekaligus. Praktek PA yang mampu menegembangkan kinerja individu dan madrasah/sekolah/PT yng efektif. Adapun PA yang efektif adalah PA yang didahului oleh kegiatan job analysis dan melakukan optimalisasi pemanfaatan (utilization) hasil PA untuk keperluan pengembangan kinerja (performance develpment) yang teridentifikasi melalui kegiatan Interview Performance Apprasial(IPA) pasca dilakukannya proses PA.

               Adapun mekanisme praktek PA yang efektif adalah ranglaian proses mulai dari analisis pekerjaan (job analysis) untuk dasar penyusunan instrument PA, penetapan penilaian (appraiser), waktu (formal atau in formal), tempat (on atau off the job performance) dan cara (methode) sebagai pra pelaksana , kemudian dilanjutkan dengan proses PA (melakukan aktifitas mengukur dan mengevaluasi kinerja real dari individu SDM ternilaidan pasca PA berupa pemanfaatan(utilization) hasil PA dengan terlebih dahulu melakukan proses wawancara penilaian kinerja (IPA) yang dilakukan dengan fell and sell, tell and listen serta problem solving).

               PA yang efektif tidak serta merta bias diwujudkan, tetapi butuh dipahami dan dilatihkan, sebagaimana hasil penelitian Bob Bertz and Georgwe Milikoviah, peneliti dari Cornell University, yang melakukan mengugkapkan bahwa format,disain, dan proses performance appraisal sekarang ini penting untuk dilatih/ dipraktekan (SAM Advance management Journal, Vol.59,1994).